Kumpulan Cerita Sex 2018 - Segala cerita kencan seks yang ku baca di internet, semula kukira
hanyalah bohong-bohongan belaka. Namun, setelah memanfaatkan milis
internet, aku baru bisa percaya. Sebab, aku memang bisa dapet teman
kencan untuk making-love. Mau tahu ceritanya
Setelah menyimak daftar nomor HP wanita-wanita’yang butuh teman kencan
melalui SMSdate aku segera menyebar SMS perkenalan. Hasilnya, SMSku
dapat jawaban dari seorang wanita 33 tahun asal Jakarta (sebut saja
namanya Gadis). Awalnya, dia merasa terkejut dan mengaku tak pernah
mencari teman kencan pria lewat SMS. Namun setelah berdialog beberapa
saat, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya adalah seorang wanita yang
kesepian. Bahkan, dia malah memintaku datang ke Jakarta dan segala biaya
akan dijamin.Tanpa pikir panjang, aku menyatakan siap. Dengan
memanfaatkan jasa kereta cepat Argolawu jurusan KotaX-Jakarta, aku bisa
melesat ke Stasiun Gambir Jakarta. Seperti yang dia pesan, aku diminta
menunggu di peron Stasiun. Cukup lama, aku menunggu sendiri di peron,
hampir satu jam hanya duduk memandang orang-orang berlalu-lalang. Semula
aku hampir putu asa dan curiga, jangan-jangan aku hanya dikerjai.
Ketika matahari sudah lenyap dan langit Jakarta sudah gelap, ketika aku
memutuskan untuk pergi dari Stasiun Gambir (karena merasa dikerjai),
tiba-tiba ada seorang wanita tua yang menghampiriku.Wanita yang mirip
nenek-nenk itu menyampaikan pesan bahwa aku telah ditunggu wanita
bernama Gadis di sebuah taksi yang berhenti di halaman parkir. Karuan
saja, perasaan dadaku jadi plong. Seketika itu aku lari mencari taksi
tersebut. Begitu aku membuka pintu taksi, Oh.. dadaku berdetak. Wanita
kencan SMSku itu ternyata tidak setua usianya. Tubuhnya terlalu tinggi
bagiku, sekitar 170cm, sedang aku hanya 165cm. Kulitnya putih layaknya
etnis Tionghoa.“Ayo, masuk..,” pinta wanita berambut sebahu itu sembari
memberi ruang duduk di sampingnya.Wajahnya tampak gembira sekali ketika
menatap wajahku.“Ke Hotel XX, ya Bang,” ujar Gadis kepada sang pengemudi
taksi.Di dalam taksi, duduk berhimpitan bersama Gadis, aku seperti
dibawa terbang ke awang-awang. Betapa tidak, tubuhnya super montok.
BRA-nya kira-kira berukuran 36. Dan pinggulnya, wah membuatku
benar-benar gemas. Sementara tatapan matanya, seolah ada rasa dahaga
yang tertahan bertahun-tahun. Hmm.. rasanya itu membuatku tak sabar
untuk melumatnya. Karena itu, begitu tiba di hotel aku bergegas chek-in
dan membogkar rahasia perasaanku di kamar nomor 102.Di kamar hotel 102,
di antara lampu remang-remang, Gadis hanya termangu memandangiku.
Matanya meneliti leku-lekuk tubuhku yang maih basah habis mandi.“Sini
sayang, aku pijiti. Pasti, kau capek sekali, kan,” ujar Gadis
kemudian.Tanpa banyak kata, akau hanya menurut saja. Maklum tubuhku
capek sekali setelah menempuh perjalanan KotaX-Jakarta. Kalau dipijiti,
oh.. rasa pegal di tubuhku akan hilang. Karena itu, aku segera tidur
tengkurang di ranjang dengan setengah telanjang di dekat Gadis.“Bagian
mana dulu yang dipijit sayangku,” suara Gadis yang mendesah membuat
darahku mendesir-desir.“Terserah kaulah,” jawabku singkat.Tak lama
kemudian, jemari lentiknya sudah menelusuri lekuk-lekuk tubuhku.
Kadang-kadang tangan Gadis nakal menggoda bagian sensitifku. Urutannya
lembut, seperti menyulam setiap pori-pori kulitku. Beberapa saat
kemudian, aku ganti menawarkan diri untuk memijit tubuh gadis yang super
montok. Seperti yang dia lakukan padaku tadi, aku mulai mengurut-urut
bagian lehernya, kemudian turun ke punggung, pinnggang dan paha. Setelah
itu tubuhnya ku balik sehingga tidak tengkurap lagi. Kali ini aku
mengurut bagian payudaranya dengan lembut. Selanjutnya aku mulai beraksi
erotik. Awalnya saya membelai rambut Gadis dan mencium bibir-nya. Dia
membalasnya dengan hangat, penuh kasih sayang.Kurebahkan dia dengan
perlahan, kutatap matanya erat-erat, kusingkirkan bajunya yang menutupi
buah dadanya, yang sungguh merangsang diriku. Perlahan tapi pasti
kulumat puting susu-nya dan dengan tangan kiriku kumainkan puting yang
satunya lagi. Gadis melenguh keenakan, sungguh suara yang merdu dan hal
ini membuatku grenng lagi. Selang beberapa menit kemudian kuangkat
kepalaku sambil tetap kumainkan tangan kiriku, kemudian kulihat pussy
Gadis yang basah. Kulumat clitorisnya dan semua ruang vaginanya hingga
Gadis menggelinjang berat. Ketika penisku menegang gagah perkasa,
kurenggangkan kedua pahanya dan kumasukkan jariku ke lubang pussynya,
kuputar-putar dan kusodok-sodokkan, Gadis pun semakin mengerang keras,
sampai kusadari kalau waktu kusodokkan di bagian kanan atas, eluhannya
semakin keras dan cairannya makin banyak, penasaran kupusatkan jariku di
situ dan kugosok-gosok bagian tersebut ternyata Gadis pun berteriak
makin keras.Cairannya keluar banyak sekali, aku pun mulai grenng tidak
sabar, kuangkat kontolku dan kusodokkan ke lubang pussynya dengan cepat,
kali ini aku sodokkan terus menerus tapi rupanya kontolku masih
membutuhkan waktu untuk reload sehingga spermaku tidak lekas
keluar.Gadis masih mengerang dengan kerasnya, dan kusodokkan penisku ke
bagian kanan atas, dan yah dia pun makin melenguh keras, dan kurasakan
cairannya menyembur-nyembur dengan derasnya, aku makin grenng dan
kulihat wajahnya yang khas, wajah yang penuh kepuasan dan erangan penuh
kenikmatan yang merdu, yang membuat kontol laki-laki manapun tidak
tahan, dan akupun keluar lagi dengan deras di pussy Gadis.Ketika aku
terbangun dari tidur, sekitar tengah malam, Gadis telah menyediakan kopi
panas dan duduk di sebelah ranjang. Tapi hasratku masih menggelora.
Tidak bisa tidak aku harus beraksi lagi. Maklum, aku hanya bisa berada
di Jakarta hanya sehari. Sayang kalau hanya sekali main di panggung
ranjang panas. Karena itu, setelah mencicipi kopi aku segera membuka
kancing BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas mengusap buah
dadanya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai
kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding. Kami
terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh
Gadis menyandar ke dadaku. Dia sepertinya pasrah. Baju daster Gadis
kubuka. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya.
Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi
menghiasi dadanya kuremas perlahan-lahan. Bibirku mengecup puting buah
dadanya secara perlahan.Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah.
Gadis semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya
liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam di celah buah
dadanya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah.“Ssshh.., sshh!”.Puting
payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit
perlahan-lahan. Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Lidahku kini
bermain di pusar Gadis, sambil tanganku mulai mengusap- usap pahanya.
Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Gadis semakin kuat menarik
rambutku. Suaranya melenguh-lenguh. Nafasnya terengah-engah ketika
celana dalamnya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh lagi daerah
kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.
Ketika lidahku baru menyentuh kemaluannya, Dia menarikku berdiri.
Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya
ditujukan ke tempat tidurnya.Aku segera mengerti maksudnya. Dia minta
ingin segera digenjot di atas ranjang. Dengan sebuah tarikan, tubuh
Gadis kubaringkan terlentang, tapi kakinya masih menyentuh lantai.
Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap
kain sprei. Buah dadanya membusung seperti minta disentuh. Puting
susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan
pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut
wanita yang telah melahirkan. Kemudian, tanganku terus membuka kancing
bajuku satu-persatu. Ritsluiting jeans-ku kuturunkan. Aku telanjang
bulat di hadapan Gadis. Penisku berdiri tegang melihat kecantikan sosok
tubuh Gadis.Buah dada yang membusung dihiasi puting kecil dan daerah di
bulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang di celah
pahanya. Gadis telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun
naik. Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuhnya.
Sungguh lembut tubuhnya. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir
ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang puting
susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Kuusap-usap dan
kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat. Penisku menyentuh
pinggangnya. Kudekatkan penisku ke tangannya. Digenggamnya penisku
erat-erat lalu diusap-usapnya.Memang Gadis tahu apa yang harus
dilakukan. Dipegangnya penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke
dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Gadis melumat kepala
penisku dengan lembut. Penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk
dibayangkan betapa nikmatnya diriku. Bibir Gadis terasa menarik-narik
batang penisku.Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang
menahan nikmat. Kubuka lebar-lebar paha Gadis sambil mencari liang
vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku
sambil memegang clitorisnya. Gadis mendesah. Kujilat-jilat dengan
lidahku. Kulumat dengan mulutku. Liang kemaluan Gadis semakin memerah.
Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika
kulihat air berwarna putih keluar dari lubang vaginanya. Tentu Gadis
sudah cukup terangsang, pikirku. Aku kembali pada posisi semula. Tubuh
kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Buah
dadanya tertindih oleh dadaku. Gadis memperbaiki posisinya ketika
tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Gadis mulai
membuka sedikit ketika jariku menyentuh kemaluannya. Lidahku mulai turun
ke dadanya. Putingnya kuhisap sedikit kasar. Punggung Gadis
terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya.Akhirnya jilatanku
sampai ke celah pahanya. Gadis semakin membuka pahanya ketika aku
menjilat clitorisnya, kulihat Gadis sudah tidak bergerak lagi. Kakinya
kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk merasakan
kenikmatan yang telah dirasakan. Erangan Gadis semakin kuat dan nafasnya
pun yang terus mendesah. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata
terpejam menahan kenikmatan.“Gimana rasanya?” tanyaku lembut dengan nada
manja.Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil
menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa
disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini
telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang
vaginanya. Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu.
Perlahan- lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit
susah. Terasa sempit. Kulihat Gadis menggelinjang seperti
kesakitan.“Pelan-pelan, Yang!”, ujarnya berharap, suaranya terdengar
sesak.Aku sekarang mengerti. Memang aku belum berpengalaman. Kutekan
lagi. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Kutekan punggungku ke depan.
sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Lalu Gadis memegang lenganku
erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang.
Hanya sebagian penisku yang masuk. Kubiarkan sebentar penisku berhenti,
terdiam. Gadis juga terdiam. Tenang. Sementara itu, kupeluk tubuhnya
dengan gemas sambil memainkan buah dadanya, menjilat, mengusap dan
menggigit-gigit lembut.Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami
memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.“Mau diteruskan..?” tanyaku
kemudian.Gadis membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang
menggairahkan. Kutekan penisku ke dalam. Kemudian kutarik ke belakang
perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan
Gadis, mencengkram seluruh batang penisku. Penisku terasa seperti
tersedot di dalam vaginaya. Kami mulai terangsang! Penisku mulai
memasuki kemaluan Gadis lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh
menggairahkan. Mata Gadis terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu
ketika penisku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat
seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya. Sedikit demi
sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya.Gadis mendesah dan mengerang
seiring dengan keluar-masuknya penisku di kemaluannya. Kadang-kadang
punggung Gadis terangkat-angkat menyambut penisku yang sudah melekat di
kemaluannya. Berpuluh-puluh kali kumaju-mundurkan penisku seiring dengan
nafas kami yang tidak teratur lagi. Suatu ketika aku merasakan badan
Gadis mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk
erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan
berat keluar dari mulutnya secara pelan.Denyutan di kemaluannya terasa
kuat seakan melumatkan penisku yang tertanam di dalamnya. Goyanganku
semakin kuat. Lehernya kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih
badannya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang
menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat
penisku semakin menegang keras. Gadis mengimbanginya dengan
menggoyangkan pinggulnya. Goyanganku semakin kencang. Kemaluan Gadis
semakin keras menjepit penisku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia diam
saja. Bersandar pada tubuhku, Gadis lunglai seperti tidak bertenaga.
Kugoyang terus hingga tubuh Gadis seperti terguncang-guncang. Dia
membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.Dalam keadaan
sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Air maniku muncrat
ke dalam kemaluan Gadis. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Gadis
mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku.
Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah.
Dia mengerang agak kuat. Waktu aku memuntahkan lahar maniku, tusukanku
dengan kuat menghunjam masuk ke dalam. Kulihat Gadis
menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak ke
belakang. Aku lupa segala-galanya.Untuk beberapa saat kami merasakan
kenikmatan itu. Beberapa sodokan tadi memang membuat kami sampai ke
puncak bersama- sama. Memang hebat. Sungguh puas. Memang inilah pertama
kalinya aku melakukan senggama dengan orang lain selain istriku.
Walaupun dia seorang janda yang sudah berumur, bagiku dia adalah wanita
yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal
entah kemana. Gadis memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang
yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan dengan orang lain
selain istriku, bagiku Gadis betul-betul memberiku surga dunia. Aku
terbaring lemas di sisi Gadis. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada
tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi
permainan ranjang Gadis. Kulihat Gadis tertidur di sebelahku. Dia
mengaku puas sekali.“Kamu memang hebat, penismu luar biasa..!”, katanya
dengan nada meronta.Anehnya, ketika aku merasa capek, Gadis malah
mengocokkan batang penisku. Suaranya mengiba-iba membangkitkan
gairahku.“Kau suka?”, tanyaku.Dia tersenyum. Dia mengangguk tanda suka.
Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Tangannya mengocok terus
penisku. Penisku tegang lagi. Kami jadi terangsang lagi.“Kau mau lagi?”,
tanyaku dengan suara manja.Dia tersenyum manis. Apa yang kuimpikan kini
benar-benar menjadi kenyataan. Perlahan-lahan kubuka selimutnya.
Kulihat kaki Gadis sudah mengejang. Sedikit demi sedikit terus kutarik
selimutnya ke bawah. Segunduk daging mulai terlihat. Uff.., detak
jantungku kembali berdegup kencang. Kunikmati kembali tubuh Gadis tanpa
perlawanan. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis
yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilat di depanku.
Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik
gundukan bukit Gadis.Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka.
Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air
liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan
kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah
membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang
menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir
kemaluan Gadis dengan bibir dan lidahku. Rakus sekali lidahku menjilati
setiap bagian kemaluan Gadis. Terasa seperti tak ingin aku
menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku
menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut vaginanya,
Gadis mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan
mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat dia mengejangkan kakinya. Aku
tak peduli bau khas dari liang kemaluan Gadis memenuhi relung hidungku.
Malah membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke
lubang kemaluan Gadis yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin
kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa.Mungkin karena lidahku
kurang keras. Tetapi, kelunakkan lidahku itu membuat Gadis beberapa kali
mengerang karena nikmat. Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh
Gadis ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan
nada manja.“Aku kau apakan, sayang?”, bisiknya.Aku diam saja. Kuatur
posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Gadis sudah
membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan
dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat
itu.Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli vagina Gadis
yang merangsang. Bau vagina seorang wanita! Jelas semua! Bulu kemaluan
Gadis yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya.
Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang.Kumasukkan jari telunjukku ke
dalam lubang vaginanya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Gadis
menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya
yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan penisku
ke liang vaginanya. Pinggang Gadis seperti terhentak. Perlahan-lahan
kutusukkan penisku yang besar panjang ke lubang vaginanya dengan posisi
“doggy-style”. Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat
terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik penisku.
Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Gadis. Kemudian
beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya
acak-acakan. Lama juga Gadis menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir
setengah jam.Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan.
Kudorong-dorong tubuh Gadis. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya
memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian.“Ehh..
ek, Ekh, Ekh.”Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu
itu kurangkul kedua bahu Gadis sambil menusukkan penisku ke dalam.
Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan
spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali
kugoyang seperti itu. Gadis terlihat pasrah mengikuti hentakanku.
Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun penisku masih tertancap di dalam
kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman.
Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Gadis sepertinya
kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring
sambil berpelukan. Gadis terlihat lemas lalu tertidur. Melihat Gadis
begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul
tubuh Gadis dan aku bermain sekali lagi. Tak terasa, kami berdua seperti
bermandikan air mani. Setelah itu, kami terkapar berdua.Ketika aku
bangun hari sudah siang. Sekitar jam 12.00 aku buru-buru chek-out dan
pulang ke KotaX. Ternyata Gadis masih mau kencan lagi denganku. Tapi
entah kapan waktunya, dia belum memastikan dan akupun belum
memikirkannya.“Kau memang lelaki KotaX tulen. Tenang-tenang
menghanyutkan. Lemah lembut, tapi luar biasa dahsyat,” bisik Gadis
ketika mengantarku ke Stasiun Gambir.*****Setelah kencan mesra di
Jakarta tiga bulan lalu, Gadis-janda 33 tahun asal Jakarta, sering kirm
SMS mesra padaku. Katanya, dia merindukan sentuhanku. Sesungguhnya aku
sangat ingin mengulangi kencan mesraku dulu. Tapi waktu tak
memungkinkan. Karena itu, aku harus putar otak agar ganti dia yang
datang ke KotaX, tempat tinggalku. Bagaimanakah aku harus memaksanya
datang ke KotaX? Aku harus cari akal.Sekedar untuk diingat, aku mengenal
Gadis setelah menyimak daftar nomor HP wanita-wanita yang butuh teman
kencan melalui SMS di internet. Awalnya aku hanya menyebar SMS
perkenalan kepada sejumlah wanita. Hasilnya, SMSku dapat jawaban dari
seorang wanita 33 tahun asal Jakarta (sebut saja namanya Gadis). Ketika
bercakap-cakap denganku via telepon, semula dia merasa terkejut dan
mengaku tak pernah mencari teman kencan pria lewat SMS. Namun setelah
berdialog beberapa saat, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya adalah
seorang wanita yang kesepian. Bahkan, dia malah memintaku datang ke
Jakarta dan segala biaya akan dijamin. Tanpa pikir panjang, aku
menyatakan siap. Dengan memanfaatkan sebuah kamar hotel berbintang, kami
bisa saling memuaskan hingga beberapa ronde.Sejak kencan pertama
itulah, dia sering SMS dan memintaku datang ke Jakarta lagi. Sejujurnya,
aku senang-senang saja melihat rintihannya, rengekannya, dan segala
kemanjaannya. Namun, ketika aku ingin memenuhi permintaannya, aku tak
bisa cuti dari kantor tempat kerjaku.“Banyak pekerjaan yang belum kau
selesaikan, kenapa harus cuti? Apa kau tak mau promosi jabatan?” tukas
manajer personaliaku.Peringatan manajer personaliaku itu membuatku
benar-benar tak berani nekat bolos ke Jakarta. Karuan saja, hatiku
gundah. Sementara Gadis semakin gencar mengirmkan SMS-SMS rindunya.“Ayu
dong, say. Dahagaku rasanya sudah tak tertahan. Tegakah kau?”Setelah
beberapa hari merenung-renung, akhirnya aku punya ide. Aku rayu saja dia
melalui email erotic. Ya, aku harus memaksanya datang kemari dengan
rayuan-rayuan email eroticku.Kiriman email pertamaku seperti ini isinya:
Gadisku, sayang.. Kau tahu, jika aku bisa bertemu denganmu di kotaku,
aku akan mengajakmu pergi tempat yang jauh dan menggairahkan jiwa. Akan
kuajak kau ke tempat secret untuk berdua saja, biar aku bisa mereguk
kemontokan tubuhmu. Bila memang hubungan semacam itu yang kau cari, maka
akan kubawa kau ke kamar yang gelap dan rahasia. Kemudian akan
kumanjakan kau dengan jutaan rasa nikmat.Setiap kali mengirim email, aku
selalu mengimajinasikan pengalaman eroticku padanya. Seperti ini
contohnya: Gadisku, jika kau datang padaku, aku akan melahirkan
syurga-syurga baru untukmu. Kau tahu kan, awalnya pasti aku akan kuminta
kau berbaring, melepas gaun, juga BHmu. Selanjutnya akan kupijit-pijit
lehermu, bahumu, pinggangmu, hingga pahamu dengan sentuhan selembut
sutra. Kemudian akan kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi
dengan indahnya dadamu. Tapi diamlah, akan kubelai-belai payudaramu
dengan jemariku, juga dengan lidahku secara bergantian.Biarkan saja jika
penisku menegang. Aku ingin membuat payudaramu menjadi kenyal sampai
kau mendesis-desis. Dan, biarkan saja aku terpana melihat tubuhmu putih
dan mulus. Biarkan saja kujilati leher jenjangmu. Menggerinjallah bila
kau memang ingin menggerinjal. Oh.. puting susumu mulai mengeras dan
begitu menggelitik telapak tanganku. Segera kuelus-elus puting susu yang
indah itu dengan telapak tanganku. (Oh.. kau tersentak menghadap ke
atas sambil memejamkan matanya.)Tapi tetaplah diam. Ibu jariku dan
telunjukku akan memilin-milin puting susu sebelah kirimu. Kemudian aku
ganti menyedot-nyedot puting susuMu. (Oh.. puting susumu semakin lama
makin bertambah keras). Setelah itu mulutku kini pindah merambah bukit
membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah
kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah
kananmu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang
bergerak-gerak dengan kukulum ujung payudaramu, lalu kujilati dan
kugelitiki puting susumu yang tinggi.Lidahku tetap tak henti-hentinya
menjilati puting susumu yang sudah demikian kerasnya.
Sementara itu
tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kurenggangka pahamu pelan-2.
Kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuhmu yang memang
sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar
bugil di depanku, siap untuk kunikmati.Tak ayal, jari tengahku mulai
menjamah bibir vaginamu. Tenanglah, mendesahlah kalau ingin mendesah,
akan kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar
berulang-ulang dengan lembutnya. (Oh.. payudaramu semakin membusung
menjulang tinggi)Ooohhm, penisku jadi berdenyur-denyut! Tapi jari
tengahku mulai menjamah gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang
terletak di bibir vaginamu yang mulai dibasahi cairan-cairan bening.
Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan
perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan
tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian
bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan.Hm, klitorimus makin
bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional,
membuat tubuhmu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya. Tapi
tetaplah tenang, aku akan menambah kecepatan gelitikanku pada klitorismu
biar vaginamu dibanjiir cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir
dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.Puas menjelajahi
klitorismu, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam
vagina. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya.
Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Kemudian perlahan-lahan jariku
kutusukkan lebih dalam lagi. Sementara lidahku mulai menjilati bibir
vaginamu berputar-putar. Menjeritlah bila ingin menjerit, tapi lidahku
akan terus mengkorek-korek semua permukaan kulit vaginamu dan tanganku
akan terus mengosok-gosok klitorismu.Tak lama kemudian, lidahku ganti
menyedot-nyedot ujung klitorismu. Sedang tanganku ganti mengokrek liang
vaginamu. (Oh.. kau mengerjap-ngerjap ketika klitorismu kusedot
kuat-kuat dan jemariku menggosok liang vaginamu lebih cepat dan makin
dalam lagi.) Tenang saja, aku tidak akan menusukkan penisku ke dalam
vaginamu. Aku hanya ingin membuatmu orgasme tanpa harus kusetubuhi
dengan penisku.Gosokan jariku ke dalam vaginamu makin kupercepat,
terus-menerus, sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi
temponya. Akibatnya, kau sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya
menjerit-jerit tidak karuan. Apalgi ketika lidahku menyedot isi
klitorismu kuat-kuat dan senmakin kuat, kau seakan-akan terbang melayang
sampai langit ketujuh. Matamu terpejam sementara tubuhmu bergetar dan
menggelinjang keras. Tak lama kemudian kaumenejang dan ada cairan
meleleh yang meleleh keluar dari vaginamu.Dan itu membuatku terangsang.
Ketika aku makin terangsang, akhirnya kugosok-gosok batang penisku itu
dengan tanganku sendiri. Lama sekali, kemudian penisku kuarahkan ke
payudaramu dan kujepit dengan kedua susu payudamu. Setelah
kugosok-gisikan penisku di bali jepitan kedua payu daramu. Makin lama,
kugosok makin cepat dan semakin cepat. Hasilnya, cairan-cairan kental
berwarna putih muncrat dari ujung penisku. Sebagian mengenai wajamu. Ada
pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhmu yang lain.Singkat
cerita, Gadis jadi sering minta dikirimi email erotic. Tapi jika
kebetulan aku tak bisa buka internet dia memaksaku untuk mengirimi SMS
erotic.“Ayo dong Say, Aku sedang in nih. Rasanya haus sekali vaginaku,”
pinta suatu ketika, “Rayulah aku, cumbulah aku dengan SMS mesramu. Aku
sudah siapkan penis electrik di sampingku. Ayoo, dong antar aku ke
gunung panas biar terobati dahagaku.”Aku tak kuasa menolak jika Gadis
meronta-ronta dan selalu mendesah-desah mengharapkan sentuhan asmaraku.
Tidak bisa tidak, aku harus mengerahkan jari-jariku untuk pencet huruf
demi huruf untuk memuaskan hasrat sex Gadis.“Kau mau kan,” rintih Gadis
di tengah malam melalui HPku.“Oke, deh say,” jawabku. Dan tangankupun
menari di atas HPku:Begini kalimat pertama yang kukirim via SMS: Anggap
saja aku sudah ada disampingmu. Kini berbaringlah. Biar kurobek saja ya
gaunmu, kuserobot CDmu, dan kutindih tubuhmu(Gadis membalas SMS mesra.
Katanya, dia sudah siap menerima dengan segala actionku)Kemudian aku
mengirim SMS lagi padanya: Oh.. puting susumu yang coklat itu, rasanya
aku kutelan dengan lidahku, dan bibir vaginamu itu pun ingin kusedot dan
jilat dengan lidahku yang dahaga ini (dia membalas dengan kalimat
mendesah-desah haus dan manja: aku sudah menunggumu say.. jawabnya)Aku
segera membalasnya: Buka pahamu, say: jariku akan menari-nari di liang
vaginamu. Dan biarkan lidah menggeliat-geliat di puting susumu: Apa yag
kau rasa. Hmm putingmu sudah mengeras Say? Oh.. aku suka itu, aku
kugigit pucuknya akan kugosok-godok dagingnya yang mengenyak-kenyal.
Mendesislah. Oh vaginamu sudah basah say? Mana buka pahamu lebar-lebar,
akukan sedot cairannya dan kutelan sebagai obat dahaga.(Gadis membalas
SMS, intinya dia sudah tak tahan)Sekarang gantian kau yang mainkan aku,
lihat cockku sudah tegang berdiri, kepalanya mengkilat
berdenyut-denyut..Ya say, hmm.. aku sudah tak sabar, jilatlah penisku
dari ujung sampai pangkal. Gosok-gosok batangnya dengan lembut, tanganku
akan tetap membelai-belai liang vaginamu biar makin licin.Dia membalas
SMS mesra dan sanggup menjilati penisku:Oh.. ohh.. sst.. enak say,
terus, gini saja kangkangi mukaku dengan 2 pahamu, biar lidahku
mengkorek vaginamu, dan mulutmu teruslah menyedot penisku. Oke duduki
saja mulutku dengan mulut vaginamu, biar clitorismu kusedot-sedot, tapi
kau jangan diam ayo mainkan aku dong saayy.. Hhh..(Gadis membalas SMS,
dia sangup melumat batang penisku danmengurut-urutnya dengan lidah)Hmm..
kini aku sudah tak sabar, berbaringlah say, buka pahamu lebar-lebar,
dan mana liang vaginamu, penisku sudah ingin menusuk-nusuknya,
menggenjotnya, sampai kau meronta-ronta.O, penisku susah masuk say,
tolong bantuin pakai tangamu, tanganku akan terus memuntir-muntir
susumu, kau sudah siap menerima penisku kan?Ayo bantuin masukkan penisku
dong, say.. Hhmm Yah bagus, enak gila oh.. ohh.. goyang terus say,
penisku akan kusodok-sodok masuk ke vaginamu, maju mundur, oh.. kau
mengerang say, merintih-rintih?Aku terus bergoyang menyodok vaginamu,
makin lama makin cepat, sementara tanganku terus memilin-milin putingmu
kadang lidahku menyerobot putinmu dan kugigit-gigit.Hm kau menggelinjang
say? Oh.. cairanmu makin banyak, penisku basah kuyup, ah.. susumu makin
membusung keras say dan desahanmu itu hmm..Ah, kamu ganti tengkurap
saja say, tapi angkat bokongmu, biar aku bisa menyodok vaginamu dari
belakang,Oke say, angkat bokongmu tinggi-tinggi, biar penisku bebas
menyoodk vaginamu, mana lubangnya, eit sleep ohm, enak, sekarang aku
bergerak maju mundur, kau mendesah-desah.Sodokanku makin lama makin
cepat dan buas, sementara tanganku memilin-milin puting susumu, (Apa
yang kau rasa?)AH, kini ganti kau yang di atas say, aku ingin lihat
permainanmu, tenang saja, putung susumu akan ku buat terus
menggelinjang. Ya, duduki saja penisku dengan bibir vaginamu, terus
gosok-gosoklah dengan goyangan erotic plus ngebor gaya inul. Penisku
pasti akan mengejangkanmu.Tenang saja say, kalau mainmu dahsyat, aku
pasti akan lebih dahsyat membuatmu tak berdaya, kini aku menunggu bentuk
goyanganmu. Ohh.. indah sekali goyangmu SAY, hmm, tapi kau berbarig
lagi saja, penisku akan menusuk vaginamu dari atas, ohh.. vaginamu sudah
banjir?Hanya dengan SMS-SMS semacam itulah, Gadis mengaku bisa orgasme,
tapi dengan bantuan penis elektric yang dia beli dari sexshop. Bahkan,
kadang bukan hanya sekali saja orgasmenya, tapi sampai dua hingga tiga
kali. Sedang SMS-SMSku dijadikan pengantar perangsang cairan vaginanya.
Bila vaginanya sudah basah oleh rayuan SMS erotic, Gadis mengaku
memainkan penis elketricnya dengan mata ditutup rapat kemudian
membayangkan seolah-olah aku benar-benar hadir di sampingnya. Hmm sebuah
perilaku yang menggemaskan bagiku.Setelah sering kukirimi email erotic
semacamitu, lama-lama Gadis akhirnya sanggup datang ke kotaku. Aku
senang sekali, berarti ada kesempatan untuk live in action bersama
Gadis, janda kembang super montok yang kukenal dari SMS erotic
internet.“Oke, deh aku datang. Tapi kau harus membuaskanku seribu tahun.
Kalau tidak, Hmm, kau akan kumakan,” begitu gertak gemas Gadis melalui
teleponnya, kemarin.Kini aku sudah tak sabar lagi menunggu
kedatangannya.
belaka
bohong-bohongan
cerita
di internet
internet
kencan
ku baca
kukira hanyalah
memanfaatkanm milis
Namun
Segala
seks
semula
setelah
yang
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.